Keluarga blogger indonesia sangat membantu blog saya

Selama 1 Tahun saya blogging saya menginginkan blog saya memppunyai visitor yang banyak dan mempunyai followers yang banyak terus bekerja keras sampai saya harus memasang iklan google adsanase agar blog saya laris, Tapi setelah itu hanya menambah sedikit perharinnya lalu saya memasang iklan dari adsense camp tapi juga tidak terlalu laris, Saya terus bekerja untuk mendapatkan visitor yang banyak dan akhirnnya sudah pecah saya mencoba mengikuti keluargga blogger indonesia di facebook, Dan selama saya menunggu 2 hari ada 9 cooment dan 4 mengikuti google + saya terima kasih KBI dan saya juga sangait berterima kasih dengan teman teman saya, Ikuti terus ya blogku ini, Hidup KBI

Ini Linknnya: https://www.facebook.com/groups/Keluarga.Blogger.Indonesia/1573958682839433/?notif_t=group_comment

Read More

Kisah Sukses Pembuat Game The Witcher 2

Pelajar-unggul - Ketika Barack Obama Mengunjungi polandia di tahun 2011, Perdana mentri negara Donald Tusk memilih untuk meberikan presiden Amerika Serikat itu sebuah kopi game computer The Witcher 2 sebagai hadiah.

Hadiah perdana mentri Polandia itu jelas mewakili Polandia modern.

Ketika Presiden Obama kembali datang di Polandia bulan lalu, Dia masih memuji muji game itu.

Duduk di kantor kacanya yang modern di Warsawa, Marcin lwinski, Salah satu pendiri dan ketua eksekutif perusahaan, CD procejt, Mengatakan bahwa ia tidak bisa mempercayai keberuntungannya. Bisnisnnya yang telah menjual 7 juta kopi dari seri game yang laku di pasar, Seperti dilaporkan wartawan BBC Adam Easton.

Masa Muda

Saat berada di sekolah menengah atas (SMA), Marcin lwinski dan temannya Michal Kicinski sangat bersemangat memainkan game computer.

Pada tahun 1980-an, Polandia masih merupakan negara tirai besi dan kebanyakan toko bahkan tidak meiliki pasokan bahan makanan mendasar, Apalagi komputer pribadi.

Sebagai hadiah natal, Ayah lwinski membelikan komputer komplet dengan game seperti Atic Atac dan Pssst. Marcin muda langsung terpesona dan ketagihan.

Setelah lulus dari sekolah menengah atas, Marcin dan Ksinski mulai menjual game yang mereka impor dari AS di pasar komputer di Warsawa. Tahun 1994, Kedua teman ini pindah di sebuah kantor kecil dan perusahaan merekas sudah mulai berkembang.

"Ada banyak hal yang terjadi negara ini mebuka dirinnya di Uni Eropa dan lebih dan banyak lagi orang yang makin percaya akan diri mereka sendiri", Kata Lwinski

"Sekarang ini waktunya bagi orang Polandia untuk memiliki jiwa kewiraswastaan untuk unjuk gigi. Tentunnya juga sangat membantu bahwa di sini ada universitas yang bagus dan para pembuat program yang masuk dalam jajaran pembuat program terbagus di dunia".

Perusahaan seperi CD projeckt dan saingannya sebuah perusahaan video game Techland yang termasuk paling sukses di dunia.

Mengalahkan Pembajak 

Dari awal dimulainya bisnis mereka, masalah terbesar untuk CD Projekt adalah bagaimana meyakinkan para pemain game Polandia untuk membeli game yang asli, alih-alih membeli versi bajakan yang lebih murah dan banyak tersedia.

Untuk membedakan diri mereka sendiri dari yang lainnya, mereka mulai menerjemahkan setiap game yang mereka jual di Polandia. Mereka juga mempekerjakan aktor Polandia terkenal untuk menyuarakannya dan memasang segel kualitas di kotaknya.

Para desainer CD Projeckt kini tengah mengerjakan sebuah game yang mereka harapkan akan menjadi produk yang laku keras. 

Read More

Kacamata 3D dari kardus buatan google

 Mungkin anda sekarang sering mebuat mainan dari kardus, Seperti membuat mobil mobilan, pesawat pesawatan, Dan hal yang menarik lainnya, Tapi yang ini beda, kacamata 3D dari kardus ? mungkin anda tidak mempercayai bahwa ada teteapi saya punya buktinnya.

Tren Headset Virtual Reality ikut mengemuka bersama dengan kemunculan wearable device. Dalam hal ini facebook mempunyai Oculus vr yang dibeli seharga milliaran dollar AS beberapa waktu lalu. Sementara google menawarkan alternatif lain yang lebih ''sederhana'': Headset VR dari kardus yang bisa dibuat sendiri.

Ide yang sepintas terdengar nyelenh ini benar-benar dikabarkan ke hadirin pada konferensi GOOGLE l/O di San frasisco, Seperti yang dilaporkan oleh Cnet. Google membuat aplikasi bernama Cardboard yang memungkinkan pengguna ponsel android merubah perangkat menjadi headset VR.

Namun, “Headset VR” pendamping Cardboard tidak dijual oleh Google, tetapi mesti dibikin sendiri (DIY, Do-it-Yourself) dari bahan kardus. Peminat bisa melihat seperti apa bahan-bahan yang diperlukan berikut gambar rancangan dan SDK dari laman Cardboard Google. Raksasa internet itu juga menyisipkan tautan ke situs belanja online yang menyediakan bahan terkait.

Gagasan di balik Cardboard adalah membuat headset VR murah meriah yang bisa didapatkan oleh siapa pun. Begitu headset kardus selesai dibuat, pengguna tinggal memasang smartphone Android ke dalamnya dan mulai menikmati tampilan 3D.

“Virtual Reality telah menunjukkan kemajuan yang menjanjikan selama beberapa tahun terakhir. Namun, pengembangannya memerlukan perangkat keras khusus yang mahal. Untuk membuat VR lebih meluas, Google bereksperimen memakai smartphone sebagai sarana VR,” tulis Google dalam situs Cardboard.

Lantas, berapa biaya yang diperlukan untuk membuat headset kardus Google? “Kacamata 3D ini” hanya butuh sekitar 10 dollar AS untuk lensa, magnet seharga 7 dollar AS, serta beberapa bahan lain yang sama-sama tidak mahal.

Google menyediakan aplikasi Cardboard di toko Google Play untuk mendemonstrasikan berbagai skenario yang dimungkinkan oleh headset VR buatan sendiri itu. Sejumlah demonstrasi yang tersedia mencakup flyby di Google Earth, Photo Sphere, dan YouTube.

Read More