CALIFORNIA - Bila exoplanet merupakan planet asing (alien) yang berada di luar sistem tata surya. Maka, temuan exomoon atau bulan 'alien' yang berhasil terdeteksi menjadi objek penelitian baru bagi para astronom.
Dilansir Softpedia, Jumat (27/12/2013), temuan exomoon, satelit alami dari planet ekstra surya telah diduga keberadaannya sejak exoplanet pertama di temukan beberapa tahun lalu. Astronom mengungkap temuan exomoon pertama yang benar-benar terdeteksi.
Teleskop yang ada saat ini dinilai belum mampu menangkap detail lebih jelas mengenai exomoon. NASA James Webb Space Telescope baru dapat mengobservasi exomoon lebih efektif.
Alasan mengapa pencarian exomoon ini penting terkait dengan beberapa bulan yang beredar di sekitar planet gas raksasa seperti Jupiter. Astronom menduga Jupiter cukup besar sebagai tempat yang mendukung kehidupan alien.
Dalam studi baru yang diungkap 13 Desember 2013 di website arXiv, peneliti University of Notre Dame di Indiana yang dipimpin oleh astrofisika David Bennett menjelaskan detail teknik bernama 'microlensing', Teknik ini digunakan untuk menilai kembali data yang dikumpulkan teleskop Selandia Baru pada dua tahun lalu.
Pada saat itu, selain menyurvei sebuah bintang di konstelasi Sagittarius, peneliti juga mendeteksi objek yang cerah, sebuah fenomena yang disebut sebagai microlensing. Fenomena langka ini bisa terjadi saat planet atau objek non-bintang bergerak melewati antara bintang yang jauh dan Bumi.
Dalam sebuah laporan, Bennett menduga bahwa objek yang lewat antara bintang Sagitarius dan Bumi merupakan bintang berukuran sangat kecil yang mengorbit planet seukuran Neptunus. Kemungkinan lainnya ialah, objek tersebut merupakan planet besar yang menampilkan exomoon dalam orbitnya